twitter


Menurut catatan internet world stats, pengguna internet di indonesia menduduki peringkat 8 dunia. Sedangkan berdasarkan survei yang dilakukan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia) di tahun 2012, pengguna internet di indonesia mencapai 63 juta jiwa. Ini merupakan potensi yang luar biasa sebagai modal untuk menerapkan teknologi e-learning sebagai bagian dari proses pembelajaran.

Sebelumnya kita akan membahas satu per satu. Apa itu e-learning? e-learning ada pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer atau internet. Ini memungkinkan pelajar tidak perlu mendatangi kelas untuk mengikuti pelajaran. e-learning memanfaatkan multimedia, tidak harus melalui internet tapi dapat juga lewat CD atau DVD. Dan e-learning memungkinkan terjadinya proses kegiatan belajar mengajar tanpa adanya tatap muka secara langsung, di manapun dan kapanpun.

Semasa SMA dulu ketika kemudahan mengakses internet belum semasif sekarang, saya pernah memiliki pengalaman mengikuti kelas virtual dalam mata pelajaran bahasa inggris. Dan ini membuat belajar bahasa inggris menjadi menyenangkan. Karena tidak terpaku hanya pada textbook, kita bisa secara interaktif berkomunikasi dengan guru bahkan dengan siswa lainnya. Sehingga mau tidak mau, ketiga keterampilan dasar dalam mempelajari bahasa yakni, reading, writing, dan listening harus digunakan hampir pada saat yang bersamaan.

Kelas virtual adalah lingkungan belajar online berbasis web. Dalam kelas virtual guru dan murid bisa saling berbagi materi, pesan, tugas, bahkan video mengenai pelajaran. Guru dan siswa yang akan menggunakan fasilitas ini biasanya harus mendaftar dan log in terlebih dahulu ke penyedia jasa web virtual class yang banyak terdapat di internet. Beberapa contoh situs web penyedia jasa kelas virtual adalah http://www.wiziq.com/ dan  www.nicenet.org/. 

Dan banyak lagi situs penyedia kelas virtual gratis di internet yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

Contoh kelas virtual:

 (Sumber: http://www.myscience8.com/human_biology_mod_5.html)

Dalam kegiatan perkuliahan, kelas virtual sudah banyak digunakan. Hal ini sedikit banyak membantu mahasiswa dalam kemudahan untuk mengakses informasi mengenai modul dan silabus materi perkuliahan serta dalam pengumpulan tugas. Saya rasa, model serupa juga bisa diterapkan di dalam sekolah dari tingkat SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), dan SMA (Sekolah Menengah Atas), mengingat saat ini siswa tingkat SD pun sudah mampu menggunakan internet dengan baik.

Guru bisa menyertakan modul dan silabus pelajaran materi tertentu, materi ujian, contoh soal-soal latihan untuk murid, dan memberikan informasi terkait dengan waktu ujian juga tata cara pengumpulan ujian lewat sistem online. Kelas virtual ini bisa dipakai bergandengan dengan proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) tatap muka seperti biasa di sekolah. Dengan begitu, kelas virtual ini menjadi alternatif baru bagi guru dan murid dalam merasakan pengalaman belajar. Sehingga belajar tidak menjadi membosankan karena ada interaksi umpan balik antara guru dan murid secara aktif. Kelas virtual juga memungkinkan orangtua dapat melihat perkembangan anaknya di sekolah secara real-time seperti yang disediakan oleh situs online internet4classroom.com yang berbasis di Amerika.

Memang, saya belum menemukan situs penyedia kelas virtual gratis berbahasa indonesia. Mungkin ini bisa menjadi ladang garapan bagi mereka yang tertarik untuk mencobanya. Tapi hal tersebut tidak menjadi halangan untuk mewujudkan sistem kelas virtual dalam proses KBM. Guru bisa menggunakan media online sederhana yang tidak berbayar seperti blog, email, dan youtube untuk mewujudkan pembelajaran berbasis e-learning bagi para siswanya.

Saya sempat takjub ketika sedang mencari bahan ajar untuk murid privat yang menggunakan dwi bahasa di internet. Ternyata di luar Indonesia, saya mengambil contoh di Amerika, sistem e-learning adalah hal yang lumrah. Hampir setiap sekolah yang webnya saya kunjungi menyediakan fitur kelas virtual bagi para guru dan siswanya. Para guru dapat mengunduh silabus yang disediakan oleh pihak sekolah, sementara murid dengan bebas dapat mengakses  materi belajar dan tugas yang diberikan oleh gurunya lewat web sekolah tersebut dan mengirimkannya secara online sesuai dengan waktu deadline yang sudah ditentukan oleh guru.

Web yang digunakan pun sangat interaktif. Terutama untuk mata pelajaran sains, biasanya akan disertai dengan video pembelajaran. Contohnya untuk pelajaran tentang sistem pernapasan untuk grade 5. Akan ada video tentang bagaimana proses pernapasan di dalam tubuh manusia terjadi. Murid tidak hanya membayangkan gambar dari buku teks tapi melihat proses itu secara langsung, tentu penyerapan materinya akan jauh berbeda. Tidak heran, di Amerika perkembangan teknologi sains begitu pesat. Hal ini karena sejak di sekolah dasar, teknologi e-learning sudah mereka enyam yang menambah nilai tambah dalam proses KBM. 

Saya membayangkan bila hal serupa juga banyak diterapkan oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Belajar bagi murid pasti akan menjadi hal yang sangat menyenangkan. Dan mengajar bagi guru akan menjadi sesuatu yang tidak menjemukan. 

Sumber/Referensi:
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=13&Itemid=39
http://www.merdeka.com/teknologi/63-juta-pengguna-internet-indonesia-duduki-peringkat-8-dunia.html

4 komentar:

  1. Betull banget tuh ka. Kalo di Indonesia, orang banyak buka internet bukan untuk hal yang bermanfaat, kebanyakan pasti buka media sosial atau hiburan. Seandainya sebagian besa itu berubah niat untuk buka internet untuk belajar, Indonesia ga bakal ketinggalan zaman lagi. hehehe
    *pengalaman*

    Ini untuk lomba ya ka? Semangat ya ka Desi. Semoga sukses (^_^)9

  1. iya, zei.. katanya dalam sehari anak-anak bisa menghabiskan waktu 2 jam nonstop bwt browsing. Entah itu games, atau media sosial. Bahkan ada yang rela begadang karena keasyikan main games online. ckck... nanti kalau zei jadi guru, buat kelas virtual yaa.. ^_^
    makasih buat komennya, zei..

  1. E-learning adalah satu cara untuk membuat dunia pendidikan di indonesia lebih maju, dengan sistem yang friendly dan mengasyikan pasti siswa-siswa tdk akan merasa boring . semoga sistem ini bisa benar2 diterapkan di indonesia. amiin oh ya gan mhon kunjungan baliknya di blog q dan minta komentarnya juga ! heheh trims :)

    http://kenichii.blogspot.com/2013/12/e-learning-untuk-guru-dan-siswa-demi.html

  1. Setuju. Kalau proses belajar ga membosankan, materinya juga lebih mudah dicerna sama siswa. Ketersediaan sarana dan prsarana untuk mendukung e-learning juga harus didukung oleh pihak sekolah.

    Thanks ya untuk komennya,
    terimakasih sudah berkunjung ^^

Posting Komentar