Dua hari yang lalu aku iseng menyalakan televisi dan menekan tombol-tombol remote tv sekenanya. Tak disangka, ternyata channel yang aku pilih sedang menayangkan film Disney yang sudah 3x ku tonton tapi gak pernah tuntas dari awal sampai akhir. Yang pertama cuma kebagian nonton bagian akhirnya pas Lewis diantar ke masa lalu untuk lihat wajah ibunya. Yang kedua kalinya diputar aku cuma bertahan nonton bagian awalnya karena sisanya televisi-lah yang justru menonton aku, hehe... alias ketiduran. Yang ketiga kalinya, udah bela-belain nonton dari bagian awal, tengah, eh.. pas di bagian akhirnya aku justru udah harus berangkat pergi ke suatu acara karena khawatir ketinggalan kereta -_-. Dan untuk yang kali ini, begitu lihat iklannya di tv, aku sampai buat pengingat di HP hari ini jam sekian ada film "Meet The Robinson", lucu sendiri kalau mengingatnya. Tapi itu berhasil. Padahal jujur aku sempat lupa kalau ada film itu di tv, kebetulan jari-jariku justru menekan channel tv yang menayangkan film tersebut. Akhirnya kali ini aku bisa menontonnya dari awal sampai bagian akhir-hir.
Dari pertama kali sampai yang keempat, aku gak pernah sedikitpun gak "tersentak" ketika melihat film ini.
Lewis, seorang yatim piatu sebab ibunya meninggalkan dia yang masih bayi di depan pintu panti asuhan di malam hari berhujan. Sungguh Lewis kecil yang malang. Mungkin kita akan merasa kasihan bila melihatnya. tapi dua belas tahun kemudian, Lewis tumbuh menjadi anak yang cerdas dan aktif dan tidak terikat dengan masa lalunya yang boleh dibilang menyedihkan. Bahkan guru dan teman-teman pun tidak meragukan kemampuannya meskipun ia seringkali "tidak sengaja" meledakkan kelas karena eksperimennya yang gagal. Dia memiliki banyak sekali ide brilian tentang berbagai macam penemuan dari yang masuk akal sampai yang tidak masuk akal, hehe...
Di panti, Lewis sekamar dengan seorang anak kecil yang sifatnya jauh berbeda darinya. Namanya Goob. Dia anak yang muram, tapi sangat menyukai olahraga bisbol. Suatu hari untuk kesekian kalinya, Lewis menjalani wawancara adopsi. Untuk menarik perhatian calon orangtua angkatnya, Lewis menunjukkan temuannya yang terbaru yakni alat pembuat roti bakar dengan penyemprot selai berupa topi. Ketika mendemonstrasikannya tidak disangka insiden kecil terjadi. Alat tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya dan menyemprotkan roti beserta selai kacang ke seluruh penjuru ruangan. Dan parahnya lagi, ternyata calon orang tua angkat Lewis tersebut alergi dengan selai kacang, jadi bisa dibayangkan kan gimana kacaunya suasana saat itu. Lewis yang menyesal dan kecewa segera berlari ke atap tempat ia biasa merenung.
Ibu penjaga panti mencoba untuk menghiburnya, Lewis sempat kaget karena mengira calon orang tua angkatnya itu meninggal, hehe.. tapi Ibu panti mengatakan orang itu baik-baik saja dan membujuk Lewis agar tidak putus berharap bahwa suatu hari akan ada orang baik yang mau mengangkatnya sebagai anak. Lewis pun geram dan mengatakan dengan setengah berteriak bahwa,
"ini sudah wawancara adopsi ke 126 (lupa-lupa inget) tapi belum ada satupun yang mau menginginkannya.Tahun depan usiaku sudah 13 tahun dan akan sulit membuat orang mengadopsiku. Satu-satunya orang yang menginginkanku adalah Ibuku! Ya, benar, ibuku pasti menginginkan aku dan aku harus mencarinya!" Seru Lewis.
"Itu tidak mungkin Lewis, kau tidak pernah melihatnya.." ucap Ibu panti.
"Tidak, aku pernah melihatnya, satu kali. Dan yang harus aku lakukan adalah mengingatnya kembali!" kata Lewis dengan penuh semangat.
Dan pencarian itupun dimulai. Lewis bermaksud membuat alat pemanggil ingatan yang bisa menunjukkan kenangan yang ingin ia lihat. Diapun mulai mengumpulkan informasi tentang ingatan, otak, dan sebagainya dari buku-buku tebal di perpustakaan, dari kelas-kelas mata kuliah tentang memori dan cara kerja otak sampai melihat operasi bedah otak untuk menambah pengetahuannya.. (Wah, kalau semua orang melakukan hal yang sama untuk mengejar mimpinya, pasti dunia ini akan menjadi dunia yang indah ya.. ^_^)
Akhirnya penemuan itu berhasil dibuat, dengan sedikit bantuan dari teman sekamarnya Goob yang rela terjaga demi membantu Lewis menyelesaikan temuannya untuk dipamerkan di pekan ilmiah yang direkomendasikan oleh guru kelasnya. Seorang ilmuwan terkenal memberikan penilaian sebagai juri di acara tersebut. Lewis pun menunjukkan karyanya, namun tidak disangka, penjahat bertopi bundar yang datang dari masa depan telah merusak alat tersebut dengan mengendorkan bagian bautnya. Sehingga saat diuji coba, eksperimen itupun mengeluarkan suara aneh dan bagian-bagiannya terlepas ke penjuru ruangan. Sebuah baling-baling menghantam langit-langit, lalu melewati atas maket "gunung vesuvius" yang memicu Ledakan magma terjadi. Lalu menerabas sarang semut api milik salah satu peserta pekan ilmiah, meluncur ke atas dan mendarat di atas kepala guru olahraga yang menjadi salah satu juri. Tidak berhenti di sana, baling-baling dari alat Lewis tersebut menyentuh alat pemadam kebakaran yang ada di langit-langit ruangan, sontak air keluar mengucur deras beserta gemuruh sirine, membuat seluruh acara pekan ilmiah hari itu menjadi mimpi buruk bagi semua orang. Sekali lagi Lewis merasa kecewa. Ia pun dikejutkan dengan kehadiran seorang anak laki-laki berambut hitam yang ditemuinya saat akan masuk ke auditorium tempat pekan ilmiah dilangsungkan yang berkata bahwa ini semua ulah Penjahat Bertopi Bundar. Tanpa sepengetahuan semua orang, Penjahat Bertopi Bundar mengambil alat pemindai kenangan milik Lewis dan membawanya ke sebuah perusahaan bernama Inventco. Orang tersebut tampaknya punya dendam dengan Lewis dan bertekad ingin menghancurkan masa depan Lewis.
Lewis pergi ke atas atap di panti tempat favoritnya. Anak laki-laki aneh itupun mengikutinya. Lewis sangat putus asa karena satu-satunya cara baginya untuk melihat ibunya kembali telah gagal. Anak laki-laki yang bernama Wilbur mengatakan bahwa Lewis harus menyelesaikan penemuannya agar semuanya kembali "seperti semula" (ya, kalau Lewis tidak melakukannya, tentu masa depan akan berubah bukan? ^_^). Dan berjanji mengajak Lewis melihat masa depan agar dia percaya semua yang Wilbur katakan. Singkat cerita, Lewis dan Wilbur pergi ke masa depan. Lewis begitu takjub melihat kemegahan dan kecanggihan teknologi di masa depan. Tidak disangka, saat akan mendarat karena tidak hati-hati pesawat waktu yang mereka kendarai mengalami kecelakaan. Badan pesawat hancur, tapi mereka tidak apa-apa. Wilbur yang panik dibantu Lewis membawa bangkai pesawat tersebut ke bagasi rumah Wilbur dan menyembunyikan Lewis di sana. Wilbur berjanji bila Lewis dapat memperbaiki pesawat tersebut maka ia akan membawa Lewis ke masa lalu untuk menemui ibunya (karena dia kan gak mungkin meminta bantuan ayahnya untuk memperbaikinya, hehe). Walau awalnya sempat ragu, Lewis menyetujuinya dengan berbekal blue print dari pesawat tersebut dan terlihat mulai bersemangat. Tapi usahanya tersebut, lagi, menemui kegagalan.
Sebuah insiden kecil membuat Lewis yang harusnya tersembunyi dari orang-orang di rumah Wilbur justru tersedot ke dalam pipa udara transporter dan telah bertemu dengan hampir seluruh penghuni rumah kecuali ayahnya Wilbur, Tuan Cornelius. Ada seorang kakek yang suka mengenakan baju terbalik sedang menggali sekeliling taman untuk mencari gigi palsunya yang hilang, dua orang paman kembar yang selalu bersembunyi di balik sebuah pot di kiri dan kanan pintu rumah Robinsons menunggu siapapun yang akan memencet bel rumah, Gurita raksasa yang adalah pelayan di rumah keluarga Robinsons, seorang nenek yang sedang menari disko, seorang wanita muda yang sedang bermain kereta mainan yang ukurannya seukuran dengan kereta asli di dalam rumah, seorang paman lainnya yang mengenakan baju seperti pahlawan berjubah dengan meriam bakso di tangannya, serta seorang wanita dewasa yang sedang memandu orkestra katak, yang ternyata gigi palsu kakek dipakai oleh salah seorang musisi katak itu, hehe.. dan disambut tepukan meriah oleh seisi anggota rumah ketika kakek berhasil menemukan gigi palsunya yang hilang.
Lewis yang "dipaksa" mengenakan topi buah untuk menyamarkan wajahnya, disambut dengan hangat oleh seluruh anggota keluarga Robinsons dalam sebuah makan malam yang menyenangkan. Mesin pembuat roti bakar keluarga Robinsons yang mirip dengan alat pembuat roti bakar dan selai milik Lewis yang gagal dulu, tiba-tiba macet. Atas permintaan semua orang, Lewis yang awalnya sempat kehilangan kepercayaan diri mencoba untuk memperbaiki mesin bertopi tersebut. Namun saat dicoba mesin tersebut justru menumpahkan isinya kemana-mana dan mengotori seisi ruangan. Well, seperti pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Tidak ada hal benar yang dilakukannya. Tapi reaksi dari semua orang yang berada di meja makan itu justru sangat mengejutkan Lewis. Mereka merayakan "keberhasilan yang tertunda" milik Lewis dan memberikan selamat padanya, hehe.. seraya berkata,
"Kau hebat, Nak!"
Ibu Wilbur pun berkata, "Suamiku selalu mengatakan, Teruslah maju (keep moving forward.red). Jangan sedih dengan kegagalan yang kau alami."
Perlahan, kepercayaan diri Lewis tumbuh lagi. Dia sangat nyaman dengan keluarga Robinsons.
Tapi kebahagiaan kecil di tengah acara makan malam itu dirusak oleh ulah Penjahat Bertopi Bundar. Dia menyerang rumah keluarga Robinsons dengan bantuan topi bundar di atas kepalanya yang bernama Doris. Singkat cerita, usaha Sang Penjahat Bertopi Bundar itupun gagal. Akhirnya baru diketahui bahwa Penjahat Bertopi Bundar itu sebenarnya adalah Goob, teman sekamar Lewis saat di panti. Karena kelelahan dan mengantuk saat pertandingan bisbol, ia pun kehilangan kesempatan untuk memenangkan pertandingan dan menjadi bual-bualan semua orang. Sejak saat itu, setiap melakukan wawancara adopsi, Goob hanya bercerita soal kegagalannya dan makiannya tentang pertandingan bisbol yang seharusnya bisa ia menangkan dengan penuh amarah dan membuat semua Calon orang tua angkatnya ketakutan. Tahun berganti, Lewis sudah pergi dengan keluarga barunya, sementara Goob masih di panti, masih di kamar yang sama hingga panti itu ditutup, Goob masih berada di sana, sendirian. Di luar dunia berubah, tapi Goob masih terperangkap dengan dirinya. Mengutuki nasib, meratapi diri sendiri, dan mulai menyalahkan orang lain untuk semua hal malang yang terjadi pada dirinya. Menyalahkan Lewis bahwa bila ia tidak mengantuk di hari pertandingan itu karena malam sebelumnya membantu Lewis dengan penemuannya, pasti Goob tidak akan menjadi seperti ini. Lambat laun kebencian itu semakin besar dan berubah menjadi dendam yang mengerikan. Goob dewasa mulai membuat rencana-rencana di sebuah notes untuk menghancurkan hidup Lewis. Seperti melempari rumah Lewsi dengan telur, memencet bel rumah Lewis lalu pergi kabur, (hehe.. cara balas dendam yang "polos" dan "baik hati" ya..). Hingga Goob yang malang bertemu dengan Doris, yang tak lain adalah alat temuan Lewis dewasa, yang gagal dan terpaksa dimuseumkan karena dianggap produk gagal dan berbahaya bagi manusia. Karena kesamaan latarbelakang dendam, mereka pun bekerjasama dan memutuskan untuk membuat rencana menghancurkan kehidupan Lewis yang dimulai dengan pergi ke masa lalu, bagaimanapun Doris tetap membutuhkan Goob yang tidak terlalu banyak memiliki ide untuk melaksanakan rencananya itu.
Namun ternyata Doris hanya memanfaatkan Goob untuk menguasai dunia. Saat Goob dan Doris berhasil mengubah masa depan dengan membawa alat pemindai milik Lewis untuk dijual kepada perusahaan Inventco, Masa depan dalam sekejap berubah mengerikan dengan pabrik mekanik pembuatan topi seperti Doris untuk memperalat manusia. Wilbur pun menghilang, karena tanpa alat itu, tidak ada masa depan yang sekarang dengan keluarga Robinsons. Keluarga Robinsons berubah menjadi seperti robot-robot dan berusaha menyerang Lewis. Lewis yang terpojok kemudian terjerembab masuk ke dalam mesin waktu yang gagal ia perbaiki. Karena didesak oleh keadaan, Lewsis mencoba sekali lagi untuk memperbaikinya dan dia pun melesat pergi menembus waktu. Bertemu dengan Doris sesaat sebelum perjanjian dengan Inventco disetujui dan mengubah keadaan dengan berteriak pada Doris bahwa ia tidak akan pernah menciptakan Doris di masa depan. Doris pun menghilang dari sejarah dan masa depan kembali seperti semula.
Goob yang tersadar merasa menyesal akan perbuatannya dan menangis terisak. Dia tidak bermaksud untuk mengubah dan menghancurkan dunia. Dia hanya ingin Lewis membayar apa yang telah dia lakukan pada dirinya.(Lewis pun mengatakan sesuatu yang aku suka banget ^_^):
"Goob, jangan hanya terpaku pada hal buruk yang menimpamu di masa lalu. Lalu mengasihani diri sendiri atas kemalangan yang terjadi. Kau harus mampu untuk bangkit dan bergerak maju!"
Akhir cerita, Lewis kecil bertemu dengan Lewis dewasa, Tuan Cornelius. Cornelius menunjukkan sebuah ruangan menakjubkan yang berisi berbagai eksperimennya.
"Kau tahu mana bagian yang paling kubanggakan dari semua hal di sini?"
Lewis kecil lalu menuju sebuah alat raksasa, tapi Cornelius mengatakan, bukan itu Lewis. Tapi itu... (dia menunjuk sebuah alat kecil yang tertutup kain putih. Dan ternyata alat itu adalah Alat pemindai ingatan milik Lewis kecil di pekan ilmiah).
"Itulah yang mengawali semua hal hebat di sini, Lewis. Tapi bagaimana jadinya masa depan itu, tergantung pada dirimu yang sekarang. Masa depan mungkin saja berubah, tapi teruslah bergerak maju untuk meraih apa yang kamu inginkan, sekarang pergilah ke tempat kau seharusnya berada." ucap Cornelius pada Lewis.
Lewis pun mengangguk mantap.
Wilbur mengantar "sang ayah" kembali ke masa lalu. "Sampai jumpa di masa depan, Lewis" ucap Cornelius pada "dirinya". "Kita akan segera bertemu disana," ucap neneknya Wilbur. Ibunya Wilbur juga menitip pesan pada Lewis kecil, "Tolong ingat ini, percayalah padaku. Aku selalu benar. Walaupun aku salah, aku benar." Lewis kecil yang tidak paham menengok ke arah Cornelius meminta penjelasan dan Cornelius menjawab sambil mengerling, "kalau aku jadi kau, aku akan mempercayainya".
Pesawat yang membawa mereka berdua pun menghilang di angkasa.
Waktu: 12 tahun lalu. Wilbur menepati janjinya untuk mengantar Lewis pergi melihat ibunya di masa lalu. Dari belakang Lewis mengamati sosok ibunya yang berjubah dengan tatapan rindu. Saat mendekatinya dan akan memanggilnya, langkah Lewis terhenti di anak tangga. Dia pun lalu berbalik perlahan mencoba bersembunyi dan tanpa disadarinya ia membuat sebuah suara kecil yang mengejutkan ibunya yang bergegas pergi setelah memeluk Lewis bayi dengan penuh kasih sayang meninggalkannya di depan pintu panti. Lewis kecil mengetuk pintu lantas bersembunyi di balik tangga. Ibu panti keluar dari balik pintu dan menemukan seorang bayi yang tengah tertidur dengan tenang dan menyunggingkan senyumnya yang polos.
Wilbur yang tidak mengerti alasan "ayahnya" tersebut lantas bertanya, "kenapa kau tidak memanggilnya (Ibu Lewis)?"
Dengan tersenyum Lewis menjawab, "karena aku sudah mempunyai keluarga"
Masa saat ini: Lewis bergegas ke Pekan Ilmiahnya. Di perjalanan ia menyempatkan mampir ke lapangan tempat Goob sedang bertanding bisbol. Lewis berseru untuk membangunkan Goob yang tertidur, Goob terbangun dan berhasil menangkap bola di inning terakhir yang membawa kemenangan bagi timnya. Hal itu mngantarkan Goob pada wawancara adopsi yang membuat dirinya mendapatkan sebuah keluarga dan mengubah hidupnya.
Lewis kembali ke auditorium Pekan Ilmiah dan bertemu dengan pak guru serta para juri yang belum meninggalkan ruangan yang kacau balau tersebut, hehe... Lewis meyakinkan semuanya untuk melihat karyanya sekali lagi. Pak guru dan murid-murid lainnya bersiap di balik tameng meja dan melindungi kepalanya dengan semacam helm (helm nya dapat darimana ya?? hhe..)
Dengan berdebar-debar, Lewis menunjukkan alat tersebut pada salah satu juri wanita yang adalah ilmuwan terkenal. Lewis meminta sang ilmuwan mencoba alatnya dan menyebutkan kenangan apa yang ingin ia ingat. Dan alat tersebut akhirnya berhasil! Sang ilmuwan melihat kenangan masa lalunya ketika pernikahan. Pernikahan yang indah dengan seorang pria yang senang berguyon dengan memakai baju terbalik (yang notabene adalah kakeknya Wilbur di masa depan, hhe..). Lewis dinobatkan sebagai pemenang dari Pekan Ilmiah tersebut. Seorang gadis cilik mendekatinya dan berkata, "apa kau percaya? katak-katak memiliki kemampuan musikalisasi yang lebih hebat dari musisi manapun di dunia ini. Mereka tidak mempercayainya. Apa kau juga menganggapku gila??" tanya si gadis tersebut dengan mata yang tajam. Seperti mengerti akan suatu hal, dengan menatap Lewis menjawab, "Ya, aku percaya" ^_^ (Gadis itu yang menjadi istrinya Lewis di masa depan, yang juga adalah ibunya Wilbur)
Ilmuwan itu dan suaminya memutuskan untuk mengangkat Lewis sebagai anak mereka. Dan membawa Lewis tinggal di sebuah yang indah. Ayah dan Ibu angkat Lewis menunjukkan padanya sebuah ruangan yang terletak di loteng atas rumah sebagai tempat untuk Lewis bisa mengerjakan eksperimennya (tempat yang ditunjukkan Cornelius kepada Lewis kecil di masa depan). Lewis begitu senang dan memeluk kedua orang tua barunya. Dia pun mulai mengerjakan, menulis, mencoret, dan melakukan berbagai hal di ruangan itu. Dari satu meja, menjadi tiga meja. Dari satu alat menjadi banyak alat, sampai ruangan itu seperti masa depannya.
Dan akhirnya berdirilah perusahaan Robinsons, dengan motonya "Teruslah Bergerak Maju (keep moving forward)"
Dan di akhir cerita, dengan background hitam muncul qoutes yang jadi ciri khas di setiap film Disney:
"Around here, however, we don’t look backwards for very long. We keep
moving forward, opening up new doors and doing new things… and curiosity
keeps leading us down new paths.” (Walt Disney)
...
"Dan di sini, bagaimanapun, kita tidak terpaku ke masa lalu terlalu lama. Kita terus bergerak maju, membuka lebih banyak pintu baru dan melakukan hal-hal yang baru.. dan rasa keingintahuan itulah yang membuat kita tetap berada di jalan ini" (Walt Disney)
Qoutes yang sangat menggetarkan hati ini. Membuat aku yang sedang menatap layar tv terdiam, merinding, dan meneropong ke berbagai hal yang sudah terjadi. Mungkin memang sudah saatnya bagiku untuk tidak terpaku pada masa lalu dan mulai melukis mimpi yang baru...
Azalea, Teruslah Bergerak Maju! ^_^