Dan catatan ini kembali. Tanpa perlu kutuliskan, sebenarnya aku hampir bisa mengingat semuanya. Tapi karena ingin mengenang semua waktu itulah aku kembali ke masa lalu. Juga karena kejadian tidak terduga yang hadir mengisi lembaran hidupku beberapa menit yang lalu.
Arisan Vol. 7 ...
Arisan Vol. 8 at Bundo hos, kota yang ada di bumi, Tangerang. Kesanku begitu mendalam pada momen itu. Masakan bule bundo dan begitu lezat.. hmm... juga tentang rimbunnya pepohonan ceri liar yang ada di depan rumahnya. Meski jarak rumah bundo yang paling jauh di antara semuanya, tapi potongan kenangan yang ada di sana sangat sepadan untuk membayar semua rasa lelah dan penat. foto yang kami ambil di bawah pohon ceri itu, sesuatu sekali ^^. Jika saja bukan karena jarak rumah bundo yang terlampau jauh, aku dan teman-teman mungkin akan menghabiskan lebih banyak waktu lagi. Mungkin hingga adzan magrib berkumandang. Ketika udara siang yang panas digantikan oleh udara petang yang sejuk dan langit kemerahan.
Sungguh, bertemu dengan mereka di persimpangan jalan ini adalah hal besar yang ku syukuri. Orang yang asing bisa terasa begitu dekat.
Arisan Vol. 9 at Indah hos, Bekasi
Aku benar-benar curiga. Pasti ada takdir benang merah yang terus saja mengikat Mr. A dengan Mr. I. Bahkan hingga aku meninggalkan keduanya pun, mereka masih tetap membayang. Dan ketika perpisahan dengan Mr. I datang, aku tetap harus memilih antara dua. Walaupun berat, hingga aku merasa bersalah karena masih saja memikirkan mereka yang tidak ada di sana. Pantai dan arakan awan di kejauhan pun tak mampu menepis rindu. Sungguh sudah lama sekali aku ingin bertemu dengan crew sepenuh hati. Tapi akupun sudah terlanjur berjanji dengan "keluarga". Sambil memandangi rona matahari senja yang perlahan tenggelam di garis horison, aku membayangkan wajah mereka yang mungkin di sana sedang tertawa. membincangkan hal-hal tidak penting seperti biasanya. Ini adalah momen pertama dengan Mr.A yang kulewatkan. Jika saja, deburan ombak mampu membawa salam ku untuk mereka.
Arisan Vol. 10 at Ridho hos, seberang kampus ^^
Dan kupikir ini untuk kedua kalinya aku absen. Sebenarnya tidak terkatakan lagi sedihnya hati karena tidak dapat pergi. Tapi juga ada sedikit rasa tidak ingin pergi. Semua alasan yang berputar hebat di kepala. Sampai-sampai membuat terjaga semalam sebelumnya, berharap hari berlalu secepat tiupan angin. Atau berharap ada keajaiban yang tidak berani untuk kupikirkan.
Siapa sangka? Aku tidak bertemu dengan mereka, tapi mereka sendiri yang datang menemuiku. Kunjungan tak terduga dari crew sepenuh hati.
Langkah kaki yang memburu untuk segera pulang begitu mendapat pesan singkat yang rasanya seperti mimpi. Ini seharusnya jadi arisan yang menyenangkan di rumah Ridho, tapi entah kenapa kini jadi membaginya denganku. Jikalau bisa, pasti wajahku akan terus tersenyum sepanjang waktu tadi. Tapi pasti akan terlihat aneh.
Aku begitu rindu dengan mereka. Perbincangan nostalgia yang keluar, tawa yang sudah lama tidak kudengar, cerita menyenangkan yang sudah lama tidak mengisi hari.
Masing-masing masih menjadi seseorang yang kukenal. Hanya saja kini mereka sudah melangkah jauh pergi, sementara aku masih berjalan setapak demi setapak. Aku ingin juga segera menyusul mereka, menyejajari langkahnya. Entah apa yang akan terjadi di depan sana. Aku tidak peduli. Waktu yang kulewati saat ini bersama mereka lebih berharga dari apapun.
Sesuatu yang nyata kadang ada pada hal yang luput dari perhatian. Mungkin saja kita pernah merasa tidak pernah memiliki sesiapapun di dunia ini yang perhatian, namun bersediakah kau mendengar lebih banyak. Ketika kau berhenti sejenak dan menengok ke sebelahmu, mereka, sahabat, akan selalu ada di sana. Memberikan dorongan dengan cara-cara yang mungkin tidak dapat kau pahami.
Arisan vol. terakhir. Apakah kita akan bisa menyaksikan terbenamnya pantai di bagian tengah Indonesia? Ataukah kita akan merangkul ransel di pundak dan bertualang laiknya yang sering kita lakukan di waktu-waktu yang lalu? Ataukah kita akan menikmati sajian istimewa yang tersaji di meja panjang? Ataukah hanya sekedar berbagi cerita sambil menikmati sisi lain ibukota?
Aku masih belum tahu. Kisah ini mungkin masih akan berlanjut. Entahlah.