Beberapa dari film korea ini menurutku punya alur dan cerita yang unik...
film ini berkisah tentang kehidupan tahanan wanita di korea. Setelah nonton film ini, jadi berpikir, ternyata gak semua orang yang masuk penjara itu karena sepenuhnya "bersalah". Di film ini dikisahkan mengenai beberapa tokoh tahanan wanita yang memiliki karakter yang kuat.
Kisah ini dimulai dengan adegan seorang ibu yang melahirkan anaknya di penjara. Menurut UU di Korea sana, seorang Ibu memiliki hak untuk menyapih anaknya selama 18 bulan (1 tahun 6 bulan) di penjara. Dan setelah itu harus menyerahkan anaknya tersebut kepada keluarganya atau negara untuk di adopsi. Anak itu diberi nama Min-Woo. Min-Woo menjadi primadona di seantero penjara. Semua penjaga mengenalnya dan menjaganya seperti anak sendiri. Tak terkecuali teman sekamar ibu Hyun-woo. Tingkah laku Min-Woo yang lucu dan menggemaskan seperti tidak terpengaruh dengan kehidupan keras di penjara.
Lain lagi dengan seorang tahanan wanita tervonis mati. Wanita ini bisa dibilang sentral cerita. Ia mendapatkan hukuman penjara seumur hidup dan hukuman mati di akhir masa tahanannya. Ibu ini dulunya adalah seorang profesor musik di salah satu universitas di korea. Namun, karena takdir buruk yang menimpanya, saat ia tidak sengaja melihat suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Begitu meledak emosinya, hingga akhirnya ia tanpa sengaja membunuh suami dan wanita selingkuhannya dengan menabrakkan mobilnya ke arah mereka. Sebab kejadian itu, kedua anaknya menjadi membencinya. Terutama anaknya yang perempuan. Hingga akhirnya anaknya itu tidak pernah menjenguknya sekalipun di penjara.
Dua teman yang lain yang tinggal sekamar dengan ibu tua dan ibu Min-Woo itu tidak jauh berbeda nasibnya. Hanya saja mereka bukan terpidana dengan vonis hukuman mati.
Disela-sela kisah ini diceritakan, setiap kali ibu Min-woo menyanyikan lagu nina-bobo untuk anaknya, maka sang bayi akan menangis sedu sedan, hehe.. dan hanya ibu tua yang bisa menenangkan sang bayi. Karena kesal, ibu Min-woo terus berlatih agar bisa menyanyikan lagu nina bobo untuk anak tercintanya. Dari sanalah terbersit keinginannya untuk membuat sebuah vocal group. Tentu saja penyanyinya berasal dari para penghuni lapas. Rencana ini tidak dengan mudah disetujui oleh kepala sipir wanita dan kepala lapas. Namun, dengan keyakinannya, vocal group ini pun disetujui dan kelak akan membawakan lagu yang dipersembahkan kepada para petinggi sebagai contoh program pemberdayaan narapidana wanita.
Udah bisa ditebak kan, ibu tua berperan sebagai sang director. setelah ibu Min woo meyakinkannya, Ia mulai melakukan audisi untuk semua narapidana wanita dan menentukan pengelompokkan jenis suara mereka dalam vocal group tersebut. Dan sang ibu tua mulai menemukan dirinya kembali, passion nya dengan musik.. ^_^
Sementara itu kemampuan vocal ibu Min woo pun mulai meningkat. Terbukti dengan Min-woo yang tidak lagi terbangun dan menangis saat mendengar sang ibu bernyanyi untuknya. hhe..
Saat hari pementasan semakin dekat, mereka masih belum menemukan karakter suara vocal soprano yang kuat. Hingga suatu hari, ada seorang tahanan wanita pindahan yang datang dan tinggal di lapas mereka dan sekamar dengan ibu Min-woo,dkk. Tapi, orang tersebut setiap hari hanya melamun, terdiam menunduk, atau memandangi langit-langit kosong tanpa gairah hidup. Ia seringkali berteriak dan mengamuk dan harus diisolasi beberapa kali. Ibu Min-woo suatu kali pernah melihat wanita ini sedang terduduk dan melantunkan sebuah lagu. Suaranya ternyata sangatlah merdu. Terlintas dalam benaknya: inilah penyanyi yang kami cari! Malang baginya, wanita muda ini harus dipenjara karena tidak sengaja membunuh
ayah angkatnya yang telah memperlakukannya dengan tidak pantas. Dan di masa lalu ternyata ia adalah seorang penyanyi yang berbakat.
well, semua sudah sempurna, vocal group bernama "harmony choir" melantunkan harmoni kehidupan lewat lagu yang dinyanyikan. Lalu, bagaimana dengan sang ibu tua? apakah akhirnya anak-anaknya akan memaafkannya? apakah vonis mati atasnya akan dihapuskan?Lalu bagaimana dengan ibu Min-woo? akankah Min-woo diijinkan untuk tetap bersamanya? dan apakah wanita muda tadi akan memaafkan ibunya-istri dari ayah angkatnya?
Dari film ini, aku jadi paham, bahwa kesempurnaan dan kebahagiaan dalam hidup kadang bisa kita temukan dalam kesempitan hidup yang kita alami. Semua itu tinggallah pilihan. Ketika kemalangan datang, apakah kita mau menjalaninya dengan bermuram durja atau memilih untuk menghadapinya dengan segenap jiwa dan keyakinan akan janji kehidupan yang lebih baik.
Baiknya Anda menontonnya sendiri. ^_^ kisah tentang penerimaan, cinta, ketulusan, dan kesabaran. i just cant stop crying when i watch the last part of this movie. Its really unpredictable.
Nah, kisah yang satu ini tentang pertikaian antara korea selatan waktu itu dengan bangsa jepang di masa-masa sebelum dan mendekati perang dunia kedua. Udah cari-cari di web tapi tetap susah nemuin ulasan tentang film ini. Mungkin judulnya berbeda ya. Tapi yang ditayangkan di televisi berjudul "rival". Rival di sini adalah persaingan antara seorang korea dengan seorang jepang yang berkompetisi dalam sebuah pertandingan balap lari. (fyi: Persaingan di antara keduanya sudah dimulai semenjak mereka masih kanak-kanak). Di masa itu, sang pemenang akan mendapatkan prestise yang luarbiasa dan mendapatkan hadiah yang juga luar biasa besarnya.
Singkat cerita, pemuda korea ini tiba di garis finish lebih dulu, tapi karena adanya konspirasi, akhirnya pemuda wakil dari jepanglah yang dimenangkan dalam pertandingan. Padahal usaha dan latihan si pemuda korea untuk menang gak main-main loh, hikz.. mungkin karena saat itu korea tengah dijajah oleh bangsa Jepang, kekuatan politik pun ikut unjuk gigi dalam perlombaan lari.
Karena tidak terima dengan kekalahan, rasa nasionalisme rakyat korea pun tersulut, dan terjadilah kerusuhan. Alhasil, mereka yang memberontak dengan hasil pertandingan, diberi hukuman untuk mengabdi selamanya kepada Sang kaisar Jepang dan dipaksa untuk berperang membela pasukan jepang dalam perang yang tengah berkecamuk saat itu. Di jaman itu, rasa nasionalisme begitu besar. Sampai-sampai banyak rakyat korea yang lebih memilih mati daripada harus mengabdi pada bangsa lain. Tapi apa mau dikata, untuk bertahan hidup, segala cara harus dilakukan agar dapat memelihara impian suatu saat dapat bertemu dengan keluarga tercintanya lagi. Termasuk sang pemuda pelari korea tadi. Ia terpaksa menjadi prajurit tentara jepang.
Nah, di suatu pertempuran melawan bangsa lain, pemuda korea ini bertemu dengan rivalnya di pertandingan dulu. Namun sekarang ia telah menjelma sebagai seorang jenderal perang yang memimpinnya. Angkuh dan congkak, tatapan mata pemuda jepang itu saat melihat sang pelari.
Takdir yang "iseng" kerap mempertemukan mereka bersama dalam situasi yang sama. dalam pertarungan yang sengit, sang pemuda korea menyelamatkan nyawa sang jenderal yang hampir di bom molotov oleh pasukan musuh. Bukannya berterimakasih, sang pemuda jepang malah semakin menindas pemuda korea tersebut. Gengsi lebih tepatnya diperlakukan begitu oleh rival-nya.
Takdir mereka berdua berlanjut terus ketika harus menyerahkan diri pada tentara nazi dan berperang untuk mereka. Di waktu itu banyak tentara korea dan jepang yang akhirnya melepaskan rasa nasionalisme dan cinta tanah air mereka demi mendapatkan sepotong roti gandum keras penyambung hidup. Tapi tidak dengan sang pemuda jepang. Ia tetap pada kesetiaannya pada sang kaisar. Meskipun untuk itu, perlakuan buruk harus ia terima. Sang pemuda korea pelari diam-diam sedikit mengagumi kekerasan hati rivalnya itu, hehe.
Situasi berubah, tiba saat mereka berdua kembali berkelana, melarikan diri dari tentara nazi melintasi pegunungan himalaya tibet yang dingin dan sangat ekstrem untuk mendapatkan kehidupan yang sedikit lebih baik.
Di sini aku belajar, terkadang kita memerlukan rival dalam hidup kita. Itu membuat kita dapat terus melaju karena ada seseorang yang ingin kita lampaui. yang tanpa sadar memotivasi kita untuk bersemangat dalam hidup dan pencapaian. Dan terkadang sahabat sejati itu justru kita temukan dari orang yang menjadi rival abadi kita.
Siapa sangka, mereka yang berawal dari permusuhan, lantas justru saling berlomba untuk mengorbankan dirinya untuk kebaikan rival-nya. orang yang ia kenal.
Trus gimana dong dengan akhir ceritanya? ya, tontonlah sendiri. Ini memang jenis film action. tapi gak ada salahnya kok. jadi membangkitkan rasa nasionalisme kita. Mungkin inilah apa yang sedang terjadi di belahan bumi lain ketika saat itu para pejuang Indonesia tengah sibuk memikirkan dan memperjuangkan kemerdekaan bagi ibu pertiwi ini. ^_^
*PS: ternyata setelah menonton untuk yang kedua kalinya, judul film ini adalah "My Way". Dan kisah ini diadaptasi dari kisah nyata seorang veteran perang yang ditemukan selamat kembali dari perang dunia dua di sebuah daerah bernama Normandia. Dari bukti yang ada, orang tersebut mengaku sebagai seorang warga negara Korea.
3. A Wonderful Moment (A Dream Musical)
film ini alurnya campuran, maju dan mundur. tapi mudah diikuti kok. Kisahnya sederhana. Tentang sebuah kompetisi musikal opera yang mencari bakat terpendam anak-anak yang memiliki talenta luar biasa.
(sumber gambar: crazygirlatcinema.blogspot.com )
film ini alurnya campuran, maju dan mundur. tapi mudah diikuti kok. Kisahnya sederhana. Tentang sebuah kompetisi musikal opera yang mencari bakat terpendam anak-anak yang memiliki talenta luar biasa.
Dan tokoh utama di cerita ini adalah sang kuda hitam, Kim Glory. Seorang anak berketurunan korea-filipina yang berkulit agak gelap tidak seperti orang korea kebanyakan. Tapi ketika ia mulai bernyanyi dan membuka suaranya, siapapun akan larut dalam nyanyiannya. Sang sutradara Yu Il Han yang awalnya meragukan dan skeptis dengan kemampuan Kim Glory, menemukan bakat sang anak. Sejak saat itu ia berjanji akan menjadikannya sebagai bintang yang terkenal.
Untuk mengejar ketertinggalan dari peserta lainnya, Kim Glory yang tidak memiliki dasar menari, berlatih keras setiap hari. Bahkan mematuhi semua kata-kata sang sutradara yang menyuruhnya dengan suruhan yang aneh-aneh. Seperti mendengarkan lagu yang sama 100 kali. Berlatih putaran 10 kali sampai lancar. Hingga suatu hari setelah selesai pertunjukkannya yang pertama di panggung A Dream Musical, Sutradara Yu melihat kaki kecil Glory memar dan bengkak akibat latihan yang terlalu keras saat membuka sepatu milik Glory kecil.
Untuk mengejar ketertinggalan dari peserta lainnya, Kim Glory yang tidak memiliki dasar menari, berlatih keras setiap hari. Bahkan mematuhi semua kata-kata sang sutradara yang menyuruhnya dengan suruhan yang aneh-aneh. Seperti mendengarkan lagu yang sama 100 kali. Berlatih putaran 10 kali sampai lancar. Hingga suatu hari setelah selesai pertunjukkannya yang pertama di panggung A Dream Musical, Sutradara Yu melihat kaki kecil Glory memar dan bengkak akibat latihan yang terlalu keras saat membuka sepatu milik Glory kecil.
Ketika melihat Glory (nama anak kecil, sang kuda hitam), sang sutradara selalu melihat pantulan dirinya di masa lalu. Ketika masa-masa meraih mimpi itu begitu berat. Ketika ia begitu bersemangat menjalani hari sambil membuat lagu-lagu gubahan miliknya sendiri. Hingga ia rela memulai dari bawah, mengumpulkan uang untuk penerimaan kuliahnya, menjadi seorang office boy di kantor penyiaran sebagai langkahnya untuk meraih cita-cita. Namun saat itu, Yu Il Han terpaksa menelan pil pahit ketika pihak sekolah menelepon membatalkan penerimaannya dikarenakan uang muka sekolah yang lambat diterima.
Dengan semangat yang sama seperti saat menulis lagu "Sunshine", Sutradara Yu kembali memainkan tuts pianonya dan menulis sebuah lagu yang berjudul "Song of Gory". Lagu yang dihadiahkannya untuk Glory untuk dinyanyikan di show final A Dream Musical.
Sampai pada plot cerita dimana Sutradara Yu harus mengorbankan antara idealisme dan pencapaian impian masa mudanya ketika ditawari oleh rivalnya untuk menjadi sutradara broadway. Yang harus dibayar mahal dengan mempertaruhkan sang kuda hitam dan menukarnya dengan setumpuk materi suap dari pesaing yang tidak suka pada keberhasilannya.
Awalnya, sang sutradara menerima suap tersebut, tapi lantas ia menyesal. Sutradara Yu menyadari kekeliruannya ketika sedang diwawancara untuk membuat pengumuman pengunduran diri Kim Glory.
Tapi akhirnya, ia berlari keluar studio dan terbang menyusul Kim Glory ke filipina. Ia justru mengorbankan segala yang dimilikinya untuk membuat sang kuda hitam berjaya di pentas A Dream Musical.
What a wonderful moment!
Yang aku salut di sini adalah kemauan belajar sang sutradara semasa muda yang begitu keras. Setiap pagi ia akan masuk ke ruang rapat para petinggi sambil menyapu ruangan dan menempelkan tape recorder di bawah meja agar dapat merekam pembahasan tentang dunia perfilman dan ke-sutradara-an yang sedang berlangsung. Dan di jam pulang kerja ia akan kembali datang ke ruangan tersebut, mengambil rekaman, dan mempelajarinya di kamar sewaan yang hanya cukup untuk mengistirahatkan diri. Begitu dilakukannya berulang-ulang. ^_^
Sampai takdir baik menghampirinya, dan membukakan jalannya merintis karir sebagai seorang sutradara kawakan lewat Glory.
Akhir ceritanya, tebak.. kebanyakan film genre seperti ini memang sulit ditebak. Tapi sudah dapat aku prediksi, hhe.. sisa ceritanya kuserahkan pada kalian ya.
Apa jadinya kalau seluruh umur yang kita miliki kita dedikasikan untuk mencari lembar demi lembar uang dan koin perak? Ya, begitulah kisah ini terjalin. Ketika persahabatan, keluarga,dan cinta hanya dianggap memboroskan uang yang sebenarnya bisa dipakai untuk hal lainnya menjalani hidup.
Ternyata kehidupan kaum marjinal di korea sedih juga ya. Gak seperti di kebanyakan drama di tv, hehe..
Ada dua tokoh utama di film ini. seorang wanita yang sangat "mata duitan" (hhe) dan sangat pelit bahkan untuk dirinya sendiri dan seorang pemuda yang menghabiskan hampir seluruh sisa hidupnya dengan berfoya-foya dan menghambur-hamburkan uang. Dua sisi mata uang yang berlainan banget ya..
Tapi dari sanalah, kisah yang menarik itu mengalir. Sang pemuda, karena gaya hidupnya yang seperti itu dan bermalas-malasan ditambah tidak memiliki pekerjaan, akhirnya diusir keluar dari rumah atap sewaannya karena sudah menunggak.
Disamping memiliki niatan tertentu dan karena kasihan, Sang wanita menawarkan ia bisa memberikan berapapun uang yang sang pemuda mau dengan syarat tertentu yakni sang pemuda akan melakukan apapun yang diminta untuk mendapatkan uang 5 juta won yang diinginkan oleh pemuda itu.
Kebetulan sang wanita itu tinggal Di seberang rumah atapnya. Ketika ia melihat sang pemuda terusir dari rumah atap sewaanya, Ia menawarkan untuk tinggal di tempatnya, di dalam sebuah tenda "reot" yang dipasang di halaman rumah atap sang wanita dengan syarat yang telah ia tawarkan sebelumnya. Karena terdesak, sang pemuda pun menyetujuinya.
Cerita berlanjut dengan perburuan mencari sen demi sen dari setiap pekerjaan tidak lazim yang bisa ditemui dan dikerjakan, hhe. Dari mulai menjadi "keluarga bayaran" saat acara foto pernikahan, lalu mengambil makanan cateringnya dan menyimpannya dalam box kotak makan yang besar untuk menyambung hidup, menduplikasi tanda tangan artis terkenal lalu menjualnya pada bibi penjual di restoran lokal, sampai mendonorkan darah untuk mendapatkan makanan. ckck.. unik-unik ya caranya.. XD
Singkat cerita, terkumpullah uang 5 juta won itu, tapi yang lebih mengejutkan adalah saat terbongkarnya niatan tersembunyi sang wanita ketika menawarkan bantuan pada sang pemuda. Dan itu klimaksnya.
Tapi yang paling kusuka dari cerita ini adalah, scene ketika flashback ingatan sang wanita tentang kebahagiaan yang pernah ia miliki bersama sang ibu yang sudah meninggal. Bukan tanpa alasan sang wanita mengelabui pemuda tersebut tapi semata-mata karena ia ingin melindungi tempat yang paling berharga untuknya. Ada sebuah bukit, tempat dimana ia bisa melupakan sejenak kerasnya kehidupan dan bersandar pada pohon rindang yang berada disana, tempat bayangan sang ibu yang dicintainya. Namun, dunia tidak pernah selalu seindah itu kan, ketika kenyataan bahwa ia tidak dapat melindungi tempat tersebut karena termakan iming-iming besar dari orang yang selalu haus dengan kehidupan dunia.
Akhirnya, sang wanita kembali tidak memiliki apapun setelah semua kerja kerasnya karena telah ditipu oleh teman kenalannya. Tapi sesuai janjinya pada si pemuda, ia tetap mendapatkan uang 5 juta won tersebut. Tapi yang terjadi adalah sang Pria lebih memilih mengorbankan semua kerja keras uang 5 juta won tersebut ditambah beberapa kerja serabutan lalu menukarnya dengan sebatang pohon rimbun, tempat dimana sang wanita menebarkan abu dari Ibu yang disayanginya. Bagi si pemuda uang sejumlah 8 juta won itu tidak sebanding dengan sebuah pohon yang menjadi kebahagiaan sang wanita.
Jadi menurutku, uang itu memang penting tapi bukan yang terpenting (jargon dari pin sovenir yang dihadiahkan teman) ternyata ada benarnya juga. Coba, dengan uang sekitar 8 juta won (sekitar 80 juta rupiah) tentunya bisa membeli kehidupan yang lebih layak kan? tapi tidak pernah bisa membeli kebahagiaan ^_^
sisanya terjemahkan sendiri ya, menurut pemahaman dan pengalaman masing-masing..
Ini yang terakhir untuk sesi ini, fiuh.. ini salah satu film yang baru nonton di pertengahan tapi langsung bikin penasaran dengan jalan ceritanya. Dan ceritanya sesederhana judulnya. The shadowless sword. Pedang tanpa bayangan. Pedang ini dimiliki oleh dua orang pangeran sebuah negeri yang dulunya makmur tapi harus terpuruk karena dijajah oleh bangsa lain yang hanya mementingkan materi semata.
Nah, karena ini cerita bergenre saeguk aku agak-agak lupa dengan periode masanya. Tapi alasan aku menuliskan ini adalah karena film ini memiliki pesan tentang keyakinan akan janji kemerdekaan selama orang-orang yang ada di dalamnya percaya bahwa suatu hari negerinya akan kembali merdeka.
Keyakinan ini justru dibawa oleh seorang gadis kecil dari masa lalu yang yatim piatu dalam kehidupan sang pangeran. Ketika itu, dalam peperangan yang merenggut nyawa kedua orangtuanya, sang gadis kecil bertekad untuk menjadi kuat agar bisa melindungi dirinya sendiri dari musuh, dan ia pun bertemu dengan pangeran yang kala itu masih muda tapi sudah terkenal akan kepiawaiannya memimpin pasukan dalam medan peperangan hingga mendapat julukan yang terhebat.
Pada sang pangeran, gadis kecil itu minta dijari teknik dan seni menggunakan pedang. Dan satu pesan pangeran yang diingatnya: "pedang itu bukan untuk membunuh, tapi untuk melindungi sesuatu yang berharga dalam hidupmu dan harus kau lindungi"
Sayang, seiring berjalannya waktu, sang pangeran yang gagah berani dan tak kenal takut itu menjadi tidak percaya lagi dengan keyakinannya sendiri ketika melihat satu per satu dari orang yang disayanginya dan negerinya yang tercinta semakin terpuruk jatuh ke tangan musuh. Ialah satu-satunya yang berhasil selamat dalam pertempuran, dan karena traumanya, memutuskan untuk pergi dan mengasingkan diri.
10 tahunan kemudian..
Sang pangeran dengan identitas barunya. Saat itu ia bertemu dengan seorang prajurit wanita yang mengaku sebagai utusan dari kerajaannya untuk membawa sang pangeran terakhir dari negeri tersebut untuk kembali dan memimpin negerinya sebagai seorang raja. Prajurit wanita itu memiliki reputasi ahli pedang terbaik bahkan belum pernah terkalahkan oleh siapapun. Pedang yang digunakannya mendapat julukan sebagai "pedang tanpa bayangan". Maksudnya sekali diayunkan, tanpa terlihat bayangan pedangnya, musuh sudah bertekuk lutut. Pedang itu sangat istimewa.
Tentu saja sang pangeran tidak langsung mengiyakan, ia berdalih dengan seribu macam alasan. Tapi serangan demi serangan dari pihak musuh (pemimpin yang berkuasa di negerinya saat itu) yang sudah mengetahui keberadaannya dan menjadi ancaman, mulai berusaha untuk membunuh sang pangeran. Sementara sang prajurit wanita itu selalu setia mengawal sang pangeran dan tetap dengan keyakinannya membawa calon raja masa depan ini kembali ke kerajaan. Dan mengembalikan apa yang telah ia jaga selama ini kepada sang pangeran. Akhirnya sang pangeran menurut dan memulai perjalanan "pulang" yang penuh tantangan.
Tentu saja sang pangeran tidak langsung mengiyakan, ia berdalih dengan seribu macam alasan. Tapi serangan demi serangan dari pihak musuh (pemimpin yang berkuasa di negerinya saat itu) yang sudah mengetahui keberadaannya dan menjadi ancaman, mulai berusaha untuk membunuh sang pangeran. Sementara sang prajurit wanita itu selalu setia mengawal sang pangeran dan tetap dengan keyakinannya membawa calon raja masa depan ini kembali ke kerajaan. Dan mengembalikan apa yang telah ia jaga selama ini kepada sang pangeran. Akhirnya sang pangeran menurut dan memulai perjalanan "pulang" yang penuh tantangan.
Lalu, apakah sang pangeran akhirnya berhasil menjadi raja yang memerintah negerinya kembali makmur? atau mati terbunuh sebelum sempat menjejakkan kaki di tanah negerinya? Kalau nonton sendiri lebih seru, ditambah dengan rahasia kecil tentang prajurit wanita yang rela mengorbankan diri untuk membela keyakinannya kepada sang pangeran.
Kisah ini tidak berakhir happy ending, sepanjang yang kutahu, jarang film bergenre saeguk yang berakhir happily ever after. Kalau ada, biasanya itu hanya kisah saeguk yang fiksi. Tapi tidak terlalu mengecewakan juga.. its recommended.^_^)b