Kemarin Aku melihat
bayangan dirimu di sana. Tapi
begitu kuhampiri, aku tak dapat meraihmu. Hanya kosong.
Dulu mendengar suaramu, degup hatiku bekerja
beribu kali lipat. Pun hanya mendengar namamu disebut, entah berapa kali hatiku mencelos dan kepalaku
pening dibuatnya. Waktu milikku seakan terhenti. Dan itu bermula sejak kali
pertama takdir mempertemukanku denganmu. Hari itu, jam itu, detik itu.
Kini namamu kembali disebut. Suaramu kembali kudengar, dan
sosokmu begitu nyata di hadapanku. Degup jantungku tidak lagi berdebar dengan
debaran yang sama. Semua yang pernah kurasakan untukmu seakan tidak pernah
kurasakan/ terjadi. Hari ini, Waktu milikku pun
berputar kembali.
Sekarang, dengan perasaan yang lega, dengan ringan dapat kukatakan,
“selamat jalan, denting.”
Terimakasih untuk perasaan luar biasa yang hadir empat tahun
ini ketika kau ada di sisi. Untuk semua cerita indah yang tercipta karenamu.
Dari seseorang yang selalu mengagumimu dan kau tidak pernah
tahu tentang itu.