Tetaplah bersikap seperti biasanya. Tak perlu ada yang berubah. Aku sudah nyaman dengan itu. Tak perlu berubah perhatian bila biasanya tidak. Tak perlu bertanya bagaimana kabar bila biasanya menyapa pun tak pernah. Tak perlu memaksa berubah untuk peduli bila sebelumnya acuh. Tetaplah seperti biasanya. Seperti sebiasanya dirimu. Karena perubahan itu tidak cocok untukmu. Aku muak melihatnya. Biar saja seperti biasa. Acuh, tak ada basa basi, sibuk dengan masing2. Karena aku sudah terbiasa. Dan itu terasa lebih nyaman. Menangis sendiri, mengadu sendiri. Terjatuh sendiri, bangkit sendiri. Terluka sendiri, mengobati sendiri. Tak perlu khawatir, karena aku sudah terbiasa. Pun bila suatu hari aku tidak mengetuk pintumu lagi, tak perlu panik, khawatir hanya sia-sia. Karena aku tidak mau menjadi beban siapapun terutama dirimu. Jika ada malam dimana aku tidak kembali, jangan mencariku. Pikirkan saja aku berada di tempat yang baik dan nyaman. Pun bila akhirnya aku tidak pernah kembali, jangan bersedih. Berharap saja yang terbaik, meski itu akan merepotkanku. Atau anggap saja aku sebagai angin lalu. Bersikap saja seperti biasanya. Aku akan baik-baik saja. Mungkin saat itu keadaan aku jauh lebih baik dari dirimu. Tidak perlu menangis, karena aku benci mereka yang menangis untukku. Sudah, lupakan saja. Lanjutkan esok. Aku baik-baik saja.