Setiap mendekati hari ini, aku pasti dipenuhi dengan kegetiran dan harapan. Malam sebelumnya SMS sudah terkirim. Berharap ada jawaban mengiyakan dari mereka. Berharap ada balasan senyum dari mereka. Tapi kalau tidak dibalas juga tidak apa, setidaknya mereka membacanya (Hiburku pada diri sendiri).
3 minggu yang lalu kita bertemu, tapi itu bukanlah jaminan minggu esok aku akan bisa melihatmu kembali, saudariku. Rindu kehadiranmu di sini. Aku merasakan setiap minggu yang terlewati adalah kecemasan, akankah kali ini aku bisa berjumpa denganmu dalam lingkaran-lingkaran itu? Laiknya hari ini. Sudah khawatir kau mungkin kan menungguku terlalu lama maka kulangkahkan kaki secepat kubisa, karena kerinduan ini sudah membuncah untuk sekedar berjabat hangat denganmu dan menjawab salam darimu. Do'a terindah saudari untuk saudarinya. Tapi ketika kuketuk pintu berwarna putih itu, kudapati adalah kosong. Tidak ada senyum itu, tidak ada suara itu, apalagi sekedar wajahmu, saudariku. Kemanakah dirimu? tanyaku pada udara yang kosong.
Berkali-kali kucoba menyapamu lewat pesan-pesan singkat. Bertanya dimana keberadaanmu saat ini? sudahkah sampai? sudah di mana? tapi, lagi, hanya hampa yang menjawab. Handphone ini tidak bergeming sedikitpun oleh getar tanda pesan diterima. Kucoba menekan nomor teleponmu di kontak, tapi hanya operator yang menjawab. Sedih..
Husnudzhan mungkin kau sedang di perjalanan. Waktu begitu cepat berganti, sekejap menit sudah berganti jam. Hujan gerimis di luar pun perlahan berubah menjadi gemuruh deras. Kuharap kau tidak kehujanan. Kuharap kau bisa segera sampai. 3 jam berlalu, keadaan tetap sama. Kupinta pada-Nya semoga semua baik-baik saja. Semoga hari ini mereka baik-baik saja. Kupandangi beragam makanan yang tersaji di hadapan, mungkin aku akan menikmatinya sendirian saja hari ini. Meskipun hari ini untuk kesekian kalinya aku harus memendam rindu kembali. Rindu untuk bersama denganmu dalam lingkaran itu. Sungguh jika saja kau tahu, aku sangat butuh tepukan penyemangat darimu.Untuk saudariku, bilamanakah esok kau akan berjumpa denganku?
Lagi, kulantunkan bait-bait harapan, do'a rabithah itu. Semoga Allah berkenan mengabulkannya.