Akhir
Musim Gugur/Aki 2008 (November)
Hari perpisahan…
Langit
musim gugur sudah menggantung pasti. Nishi, Sakurako, Yumiko, Hana, Kuniko, dan
Aiko berhasil melawati ujian kelulusan grade
3 mereka dengan baik.
Hari itu di kamarku terlihat pemandangan berbeda. Tumpukan koper dan ransel besar tersusun rapi di tengah ruangan. Entah bagaimana aku mengatakannya, tapi hari ini aku akan berpisah dengan mereka, sahabat-sahabatku.
Dua tahun bukanlah waktu yang singkat, bukan pula waktu yang lama. Mereka berenam berkumpul bersama di meja tengah sambil asyik menyantap makan siang terakhir di kamar asramaku.
“Mm..
Aku pasti akan kangen sekali dengan masakan buatan Sakurako,” ucap Yumiko sedih.
“Apalagi
teh hijau buatan Nishi, ngangenin,” sambung Aiko.
“Tidak
terasa ya, Sekarang kita harus berpisah. Kalian harus ingat saling berkirim
kabar, ya,” kata Hana.
“Iya,
gak terasa juga pelajaran tambahanku sudah tamat. Akhirnya aku bisa memegang
laptop ku lagi setelah sekian lama, hehe..” Canda Kuniko sambil merogoh sesuatu
dari kantong tas ranselnya.
Sakurako mengambil sesuatu dari tas kecil di sampingnya. Dari dalamnya, enam batang coklat bertuliskan “Ganbatte, ne!” dibagikan satu-satu ke sahabat-sahabatnya,
“Ini
coklat yang kubuat sendiri. Semoga semangat yang kutuliskan di sana selalu
menyertai langkah kalian menggapai cita, ya,” ucap Sakurako. Rasanya sayang
sekali memakan coklat buatan Sakurako itu.
“Sakura, ini untukmu,” ucap Kuniko sambil memberikan buku setebal 400 halaman tentang biografi seorang chef ternama di dunia, “Tetap jadi apa yang Sakura inginkan, ya!”
Sakurako sungguh terharu dengan pemberian Kuniko. Akhirnya pertengkaran-pertengkaran mereka berakhir dengan persahabatan yang indah. ^^
“Ehm..” Nishi berdeham lumayan
keras. Lalu di atas meja tengah itu, satu per satu dari mereka disodorkan
sebuah buku dengan cover yang unik bertuliskan “The Dormitory Story’s file”
Tak disangka, ternyata buku itu berisi kumpulan foto snapshot yang Nishi kumpulkan. Mengabadikan setiap momen dari yang aneh, lucu, marah-marahan, kesedihan hingga semua kebahagiaan yang mereka lalui bersama.
“Oh.. jadi ini ya alasan kenapa aku
suka tiba-tiba merasa ada kilatan cahaya, hehe.. Nishi-Nishi,” ucap Aiko sambil
melihat isi buku tersebut dan melempar wajah penuh senyum pada Nishi. .
“Mm.. wah.. Nishi, keren..” Kagum
Yumiko melihat foto-foto yang begitu apik ditata.
Mereka jadi tertawa sendiri mengenang semua kekonyolan, pertengkaran, juga kebosanan yang mereka alami bersama di asrama ini, di kamar ini.
Tanpa mereka, aku mungkin hanyalah sebuah kamar loteng berdebu yang tidak ada artinya. Tapi kehadiran mereka, membuatku punya sebuah kisah menarik untukku ceritakan pada kalian tentang arti sebuah persahabatan, mimpi, cita-cita, asa, dan cinta. Kamar 308, di sinilah semua kisah itu bermula.
-HT-
Waktu kepulangan dari asrama sudah tiba, mereka berenam bergegas membawa barang masing-masing. Pintu kamar loteng itupun dibuka, berturut-turut mereka keluar kamar bergantian. Yu-Chan, Hana-Chan, disusul Nishi-Chan, Kuniko-Chan, Sakura-Chan, dan yang terakhir Ai-Chan.
“Terimakasih
kamu telah menjadi teman baik kami selama ini,” Aiko melihat ke sekeliling
ruangan kamar. Angin semilir yang berhembus dari beranda menerbangkan anak-anak
rambutnya,
“Terimakasih untuk kamar yang indah ini,” Aiko memegang meja ruang tengah yang penuh kenangan dengan sahabatnya,
“Juga terimakasih untuk teras atasmu yang sangat mengagumkan yang selalu menemaniku dua tahun ini,” dipandanginya atap kaca teras atas dengan pandangan tidak rela untuk berpisah,
“Sekali lagi, terimakasih untuk semuanya. Semoga kamupun akan menemukan pemilik kamar lainnya yang menyenangkan, Doomo arigatou, ne!” bisik Aiko pelan sambil menyentuh dinding kamar loteng itu.
“Terimakasih untuk kamar yang indah ini,” Aiko memegang meja ruang tengah yang penuh kenangan dengan sahabatnya,
“Juga terimakasih untuk teras atasmu yang sangat mengagumkan yang selalu menemaniku dua tahun ini,” dipandanginya atap kaca teras atas dengan pandangan tidak rela untuk berpisah,
“Sekali lagi, terimakasih untuk semuanya. Semoga kamupun akan menemukan pemilik kamar lainnya yang menyenangkan, Doomo arigatou, ne!” bisik Aiko pelan sambil menyentuh dinding kamar loteng itu.
Pintu kamar loteng itupun, tertutup
kembali.
おわり.
-HT-
(Anda
As Nishi Wen Wen
As Sakurako )
(Nana
As Kuniko Indri As
Hana )
(Mayang
As Yumiko
26 April 2013 pukul 21.19
Penasaran deh. Tulisan-tulisan kakak yang jenisnya begini itu ide cerita kaka (cerpen/novel), rangkuman buku yg kakak baca, atau pengalaman kakak tapi namanya disamarkan?
hehehe