twitter


"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempun-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik" (QS Ali Imran: 14)

itulah sepenggal ayat yang menyatakan bagaimana kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam benak manusia. Ini mengawali ceramah yang disampaikan oleh ustadzah Rani sore itu. Beliau menyampaikan, seorang wanita, dari depan maupun dari belakang, syaitan akan menjadikannya tampak indah di pandangan laki-laki mukmin sekalipun apalagi laki-laki yang tidak beriman. Bisa dibayangkan ga? Apa yang dipikirkan oleh para laki-laki yang bukan muhrim kita bila melihat kita tidak berpakaian dalam ketaatan kepada Allah dengan menutup aurat? Na'udzubillahi min dzalik.

"Seorang lelaki banci masuk menemui istri-istri nabi, mereka menganggap lelaki banci itu termasuk 'lelaki yang tidak punya keinginan kepada kaum wanita' yang tersebut dalam ayat. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu datang menemui kami sementara lelaki banci itu tengah menceritakan lekuk tubuh seorang wanita, katanya jika wanita itu dilihat dari depan akan tampak empat lekukan, jika dari belakang akan tampak delapan lekukan. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Aku lihat lelaki ini tahu apa yang ada di dalam sini, janganlah ia dibiarkan masuk menemui kalian!" Merekapun berhijab darinya.
(H.R Abu Dawud dan lainnya) (sumber:http://www.islam-qa.com/id/2198)

Makna tabarruj adalah perilaku wanita yang memamerkan keindahan dan perhiasannya kepada laki-laki. Nah, yang dimaksud perhiasan di sini bukanlah gelang berjuntai-juntai yang wanita kenakan, atau berkarat-karat cincin dan kalung yang melingkar tapi perhiasan wanita itu adalah seluruh bentuk tubuhnya. Karena itu Allah SWT memuliakan wanita dengan perintah untuk menutup aurat kecuali wajah dan kedua tapak tangan.

Sempet makjleb juga ketika mendengar ustadzah Rani bilang, "coba pikirkan, memangnya siapa yang membuat gelang, kalung, cincin, dan anting itu? bukan wanita kan yang membuatnya. Tapi para pria yang membuatnya. Mereka membuat kalung agar dapat melihat leher jenjang dan bagian dada wanita, mereka membuat gelang untuk melihat tangan dan kaki indah para wanita. Pun mereka membuat anting agar dapat melihat lekukan telinga wanita. Hiiy.. serem banget. Merinding dengernya. :(

Hal ini juga termasuk "memamerkan" keindahan baju yang kita kenakan. Atau memakai baju yang menarik perhatian laki-laki bukan mahram kita untuk melihatnya. Untuk ukhti-ukhti cantik yang sudah mengenakan jilbab pun tetap harus waspada. Untuk selalu memperbaiki cara berpakaiannya. Jilbab yang tidak transparan, baju yang tidak ketat atau ngepas di badan hingga menonjolkan lekuk tubuh. Juga panjang kain uluran jilbab yang harus mampu menutupi dada. Berpakaian dengan padu padan sangat boleh, bahkan diharuskan sebagai bagian dari dakwah. Tapi berpakaianlah dengan kebersahajaan. Itu kuncinya.

Satu lagi yang disoroti Ustadzah Rani di sini, mengenai perhiasan "suara". Ada banyak pendapat dan polemik mengenai suara wanita adalah aurat. Beliau pernah bertanya pada salah satu ulama, bagaimana itu yang termasuk suara wanita yang bukan aurat? seperti apa batas-batasnya? dan ini jawabannya. Suara yang datar, tidak meliuk-liuk, tidak mendayu, dan tidak mendesah. Ketika ditanya siapa contohnya, beliau mengungkapkan, seperti cara berbicara Irene Handono. Datar dan tegas. Tidak akan menimbulkan lelaki lain yang bukan mahram untuk tergoda/tertarik.

Ustadzah Rani menyampaikan, bila ada ungkapan yang mengatakan "tetap terlihat cantik dengan berhijab" ungkapan tersebut salah. Justru dengan hijab para wanita seyogyanya menutupi kecantikan natural dari dirinya, yang kemudian dijaga dan disimpan untuk seseorang yang kelak berhak atas kecantikan tersebut. Hm... pikir-pikir lagi jadinya. Harus banyak-banyak tholabul ilmi ya.

Renungkan ayat berikut: "(33) Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dulu, dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan RasulNya. Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya,
(35) Sungguh, laki-laki dan perempuan muslin, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-aki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahal yang besar" (QS Al Ahzab: 33 dan 35)

Ada pula istilah tabarruj jahiliyah yakni kondisi dimana wanita-wanita yang berkumpul dengan laki-laki dan bersolek, ini adalah hal yang dilakukan oleh orang-orang di jaman jahiliyah dulu saat cahaya Islam belum datang kepadanya. Selain itu terdapat pula dikisahkan, Para perempuannya mengenakan kerudung/penutup kepala tapi masih terlihat bagian dadanya. Sungguh ironi ya, betapa banyak kita masih dapat menemukan fenomena seperti ini di dalam masyarakat kita. :(

Berikutnya tentang ikhtilat. Ikhtilat adalah bercampurnya perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim dalam sebuah momen atau forum yang tidak dibenarkan oleh islam. Hati-hati dengan yang satu ini juga. Bisa-bisa karena sering ngumpul bareng, jalan bareng dengan embel-embel "kebersamaan" jadi membuat tumbuhnya perasaan yang tidak seharusnya ada di antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim.

Well, sekali lagi, memiliki perasaan menyukai seseorang itu adalah fitrah manusia. Nah, Al quran dan sunnah serta keimanan kitalah yang menjadi benteng atas semua tarikan yang menggoda itu. Sampai nanti tiba saatnya, dimana semuanya menjadi halal dengan orang yang sudah dipilihkan Allah untuk menjadi pendamping hidup kita. Romantis khan??? (^_<)

Dalam melakukan aktivitas yang mengharuskan pertemuan antara laki-laki dan perempuan ini sebaiknya dibatasi dengan tabir di antara keduanya. Atau bila tidak ada maka dipisahkan dengan jarak dan penataan tempat duduk. Memang sedikit merepotkan ya, tapi ini semua untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan kalian para muslimah ^_^



Ini beberapa bahaya bila ber-tabarruj dan ikhtilat:
1. Tabarruj dan ikhtilat adalah maksiat kepada Allah dan RasulNya.
2. Termasuk dosa besar. Hal ini disejajarkan dengan membunuh anak sendiri, berbohong, mencuri, berzina, terdapat dalam salah satu hadits Rasulullah. Sebab pintu-pintu zina adalah tabarruj dan ikhtilat. ya kan?
3. Mendatangkan laknat Allah SWT.
4. Tabarruj termasuk sifat penghuni neraka.
5. Ia adalah bentuk kemunafikan dan akan mendatangkan azab Allah SWT
6. Tabarruj dan ikhtilat sunnah Iblis. "Wahai anak cucu Adam! janganlah sampai kamu tertipu oleh- setan-setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan pakaian keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS Al A'raf: 27).
7. Tabarruj dan ikhtilat mengundang siksaan Allah SWT.

Semoga kita tetap dapat istiqomah menjalankan perintah Allah dan RasulNya. Semua aturan serta batas-batas yang dibuat olehNya tidak untuk menyusahkan manusia. Justru semua itu dibuat untuk memuliakan dan menjaga kehormatan manusia. :)

0 komentar:

Posting Komentar