twitter


Saat dalam perjalanan menuju tempat mengajar, seorang anak kecil berseragam pramuka menyetop mobil angkutan kota yang aku tumpangi. Badannya sedikit gempal. Kira-kira anak kecil tersebut duduk di kelas 3 atau 4 Sekolah Dasar.

Caranya duduk sangat lucu. Ia santai duduk di tempat duduk kecil di samping pintu angkot sambil membawa sekotak bungkus pizza. Seorang ibu penumpang yang penasaran dengan kotak pizza yang dibawanya, bertanya pada Si Anak,
"itu pizza, nak?" tanya si Ibu. Pertanyaan yang gak perlu dijawab sebenarnya, hehe..
"Iya," jawab Si Anak.
Si Ibu melanjutkan bertanya, "Wah, kamu makan pizza sebesar itu sendirian? Uang jajan kamu pasti banyak ya, Nak, sampai bisa beli pizza sebesar itu,"
Dengan lugunya ia menjawab, "nggak dong. Kan makannya bareng sama temen-temen. Aku tadi belinya patungan juga," celotehnya. Tanpa ditanya lagi, Si Anak asyik melanjutkan ceritanya, "tuh lihat..", katanya sambil membuka kotak pizza tersebut, "ini udah nggak ada isinya, cuma kotaknya aja. nggak ada isinya kaann...?" ucapnya sambil menunjukkan isi di dalam kotak itu.

Tentu saja Si Ibu dan penumpang yang tak sengaja mendengar percakapan itu (termasuk aku ^_^) menjadi heran, kotak kosong kok dibawa-bawa. Bukannya dibuang.
Anak kecil yang polos itu menjawab, "iya, ntar kan aku bisa ngerjain temen-temen, Bilang 'Mau pizza nggak?' Padahal di dalamnya udah kosong, hehe.." kelakarnya. Seluruh penumpang yang tadinya terdiam di dalam angkot yang kutumpangi itu, sontak tertawa mendengar jawaban Si Anak, minimal membuat senyum di wajah mereka.

Walah.. aku yang nggak sengaja tertarik untuk mendengar percakapan ini juga jadi tertawa sendiri. Kok bisa ya?
Masa kanak-kanak itu memang penuh dengan kelakar dan senyuman. Sementara menjadi dewasa boleh jadi kita hampir-hampir lupa bagaimana caranya untuk tersenyum dan tertawa.
Jadi teringat, kapan ya terakhir kali aku berlaku jahil macam itu? hehe...

0 komentar:

Posting Komentar